Libatkan UHO, SMAN 1 Raha Bentuk Kelas Olimpiade

Kepala SMAN 1 Raha, Achmad Djaya Adi. Dok: Nj

Muna, Sentralsultra.id – Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Raha menyiapkan Kelas Olimpiade untuk siswa di satuan Pendidikan tersebut. Kelas Olimpiade , diperuntukan bagi siswa Kelas X (sepuluh) dan XI (sebelas), guna mengoptimalkan prestasi dan kemampuan anak didik di sekolah tersebut.

Terobosan itu dilakukan untuk mewujudkan SMAN 1 Raha yang mampu bersaing dengan satuan pendidikan berprestasi lainnya di Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) baik itu di Kota Kendari, Kolaka maupun di Baubau.

Bacaan Lainnya

Kepala SMAN 1 Raha, Achmad Djaya Adi, Senin, (19/6/2023) mengatakan, selain pihak sekolah, Kelas olimpiade juga akan mendapatkan pendampingan tim dari Universitas Halu Oleo (UHO).

“Saya sudah komunikasi dengan pak Rektor UHO, Prof. Dr. Muhammad Zamrun. Kebetulan Beliau sebagai ketua
Presidium, IKA, SMAN 1 Raha akan menurunkan dosen-dosen terbaiknya untuk mendampingi kami,” ungkapnya.

Achmad Djaya Adi menjelaskan, UHO akan membentuk tim yang akan bersinergi dengan SMAN 1 Raha, sehingga mampu melahirkan siswa berprestasi bukan saja di level Kabupaten atau provinsi bahkan sampai ke tingkat nasional.

“Siswa di kelas olimpiade nanti, akan beraktivitas pada sore hari, sehingga tidak mengganggu proses belajar mereka. Nantinya kami akan lihat siswa tersebut bakatnya dimata pelajaran apa,” tuturnya.

Dikatakan Achmad Djaya Adi, hasil yang maksimal diharapkan mampu dicapai dengan kolaborasi guru yang menggembleng para siswa, di kelas olimpiade yang didampingi oleh dosen UHO.

“Olehnya itu saya katakan pada guru, agar mulai semester ini, kita mulai berproses dengan baik. Dengan proses yang baik kita akan mendapatkan hasil yang baik pula, tentu dengan prestasi. Kalau kita sudah berprestasi, orang tua siswa tentu akan berbondong-bondong untuk menyekolahkan anaknya di SMAN 1 Raha, jadi kita utamakan kwalitas,” paparnya.

Achmad Djaya Adi menegaskan, bagi para guru, tentunya juga mendapatkan perhatian dari pihak sekolah.

“Tidak mungkin juga mereka disuruh mengajar dan mengajar saja, mereka juga kan bukan mesin. Kita harus perhatikan juga kesejahteraan mereka, bagi para guru yang berprestasi dan murid juga. Kita bisa bersaing dengan siapapun,” tutupnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *