Duata, Tradisi Sakral Suku Bajo Wakatobi Warisan Budaya
Duata adalah tradisi sakral Suku Bajo di Wakatobi, Sulawesi Tenggara, yang memadukan ritual pengobatan tradisional, syukuran.

Ritual ini melibatkan doa, sesajian, dan upacara di laut sebagai simbol keselarasan manusia dengan alam dan leluhur. Selain menjaga kesehatan masyarakat, Duata memperkuat ikatan sosial komunitas Bajo dan memperkenalkan nilai budaya unik kepada wisatawan.
Dibawah ini Anda bisa menemukan berbagai informasi menarik dan terbaru seputar ALL ABOUT SULAWESI TENGGARA.
Mengenal Tradisi Duata Suku Bajo Wakatobi
Tradisi Duata adalah warisan budaya Suku Bajo di Wakatobi, Sulawesi Tenggara, yang masih lestari hingga kini. Duata berarti dewa yang turun ke bumi dan menjelma menjadi manusia sebagai pengobatan tradisional untuk penyakit keras yang tidak sembuh dengan medis.
Pelaksanaan Duata melibatkan persiapan ruang khusus dihiasi janur kuning dan “ula-ula” bendera kebesaran suku. Di ruang ini disiapkan sesajian seperti beras warna-warni, dupa, daun sirih, kelapa, dan pisang yang melambangkan warna-warni sifat manusia.
Tradisi ini bukan sekadar pengobatan, tetapi juga ritual syukuran dan penghormatan terhadap laut sebagai sumber kehidupan. Duata sering dilakukan saat hajatan atau acara penting dan menjadi perwujudan kearifan lokal suku nomaden ini dalam menjaga keseimbangan alam dan kesehatan masyarakatnya.
Proses Ritual Duata dan Maknanya
Ritual Duata biasanya berlangsung selama tiga hari berturut-turut dengan pemanggilan roh melalui dukun atau sandro. Prosesi ini diawali dengan persiapan sesajian dan pembacaan doa-doa adat yang dipimpin tetua. Pasien kemudian dibawa ke laut sebagai simbol pembersihan dan penghubung dengan kekuatan alam.
Selama ritual, dilakukan pengujian mental pasien seperti memutar mereka sambil menancapkan keris di ubun-ubun. Ini menandakan kesungguhan dalam proses penyembuhan serta keberanian menghadapi penyakit. Selain itu, pengujian dengan adu ayam jantan menjadi penanda simbolis apakah pasien telah sembuh.
Nilai filosofi terbesar dari ritual Duata adalah harmoni manusia dengan alam dan leluhur. Tradisi ini mengajarkan pentingnya kesabaran, ketulusan, dan rasa hormat pada alam dan dunia gaib. Dengan ritual ini, Suku Bajo menjaga kelestarian budaya sekaligus memperkuat ikatan sosial dalam komunitas mereka.
Baca Juga: Pulau Wangi-Wangi, Surga Tersembunyi dengan Laut Memukau
Peran Laut Dalam Tradisi dan Kehidupan Suku Bajo

Laut memegang posisi sentral bagi Suku Bajo sebagai sumber hidup utama. Dalam tradisi Duata, laut tidak hanya tempat mencari nafkah, tapi juga sarana sakral untuk penyembuhan dan komunikasi dengan penguasa laut, disebut Mbo Janggo atau Mbi Gulli. Ritual di laut memperkuat hubungan spiritual.
Masyarakat Bajo yang hidup nomaden menganggap laut sebagai rumah yang menyediakan makanan dan kehidupan. Dengan tradisi Duata, mereka menyampaikan rasa syukur dan menjaga keseimbangan ekosistem. Ritual ini juga menguatkan solidaritas komunitas yang tersebar di berbagai pulau di Wakatobi.
Di berbagai festival budaya Wakatobi, Tradisi Duata sering ditampilkan sebagai atraksi budaya yang memukau wisatawan lokal dan mancanegara. Ini menjadi cara efektif memperkenalkan nilai-nilai tradisi sekaligus menjaga agar kebudayaan Bajo tetap hidup dan dihargai publik secara luas.
Upaya Pelestarian Tradisi Duata di Era Modern
Melestarikan Tradisi Duata menjadi tantangan di era modern, namun berbagai upaya dilakukan oleh komunitas dan pemerintah. Pendokumentasian ritual, pelibatan generasi muda, dan pengembangan event budaya adalah langkah penting agar tradisi ini tidak punah.
Sejumlah tokoh adat dan komunitas warga Bajo aktif mempromosikan nilai spiritual dan sosial dalam Duata. Mereka percaya bahwa pelestarian tradisi ini tak hanya soal budaya, tapi juga cara hidup yang harmonis dengan alam dan sesama. Upaya ini membuka peluang turisme budaya.
Dengan dukungan berkelanjutan, Tradisi Duata diharapkan tetap menjadi bagian vital warisan budaya Indonesia yang kaya dan unik. Tradisi ini mengajarkan kita pentingnya menghargai kebudayaan asli sebagai akar identitas sekaligus sumber kebijaksanaan dalam menghadapi tantangan zaman modern.
Manfaatkan juga waktu anda untuk mengeksplorasi lebih banyak lagi informasi yang indah dan menakjubkan terupdate lainnya hanya di ALL ABOUT SULAWESI TENGGARA.
Sumber Informasi Gambar:
- Gambar Pertama dari www.bajauindonesia.com
- Gambar Kedua dari telisik.id