Menjelajah Pesona Biru Mempesona di Blue Lagoon Labengki
Blue Lagoon Labengki menawarkan keindahan laut yang memukau, dengan gradasi warna biru toska yang jernih seolah permata tersembunyi.
Destinasi ini menjadi magnet bagi para petualang yang mencari ketenangan dan keajaiban bawah laut yang autentik. Keunikan laguna ini terletak pada airnya yang sebening kristal. Dibawah ini ALL ABOUT SULAWESI TENGGARA akan membahas menjelajah pesona biru mempesona di Blue Lagoon Labengki.
Mengenal Labengki dan Sombori
Labengki dan Sombori adalah gugusan pulau yang terletak di bagian terpencil Sulawesi, Indonesia, sering disebut sebagai “Mini Raja Ampat” karena gugusan pulau karang dan perairan jernihnya.
Pulau Labengki sendiri berada di Sulawesi Tenggara, terbagi menjadi Labengki Kecil dan Labengki Besar. Labengki Kecil memiliki desa nelayan tempat penduduk lokal tinggal, sementara Labengki Besar adalah pulau pegunungan dengan tebing curam dan dua resor.
Sombori, yang secara administratif termasuk Sulawesi Tengah, adalah kelompok pulau dan laguna di dekatnya yang dapat dikunjungi sebagai perjalanan sehari dari Labengki dengan perjalanan perahu sekitar dua jam. Keberadaan pulau-pulau ini yang terpencil dan akses yang cukup sulit menjadikannya belum banyak terjamah oleh pariwisata.
Akses Menuju Labengki dan Sombori
Perjalanan menuju Labengki dan Sombori membutuhkan sedikit usaha karena lokasinya yang terpencil, yang juga menjadi alasan mengapa pulau-pulau ini tetap lestari. Langkah pertama adalah terbang ke Kendari (KDI) di Sulawesi Tenggara, dengan penerbangan langsung tersedia dari Jakarta atau penerbangan transit dari Surabaya atau Bali melalui Makassar.
Dari Bandara Haluoleo Kendari, perjalanan dilanjutkan dengan taksi atau kendaraan menuju pelabuhan, yang memakan waktu sekitar 45 menit. Dari pelabuhan, perjalanan dengan perahu kayu ke Labengki memakan waktu sekitar dua jam, atau sekitar 1,5 hingga 2 jam dengan speedboat.
Opsi pelabuhan darat dari Kendari antara lain Desa Tolitoli (sekitar 3-4 jam), Pelabuhan Lasolo (sekitar 2 jam darat + 1,5-2 jam laut), Desa Sawa (sekitar 2,5 jam darat + 1,5 jam laut), Pelabuhan Tanasa (Soropia) (sekitar 1 jam darat + 1,5-2 jam laut), atau langsung dari Pelabuhan Kendari dengan perjalanan laut yang lebih lama (sekitar 4-5 jam).
Baca Juga:
Blue Lagoon Labengki Mahumalalang Lake
Blue Lagoon Labengki, yang juga dikenal sebagai Mahumalalang Lake, adalah salah satu daya tarik paling ikonik di Pulau Labengki Besar. Danau ini terkenal dengan airnya yang sangat jernih dan gradasi warna biru kehijauan hingga zamrud yang menenangkan, dikelilingi oleh tebing kapur yang menjulang tinggi, menciptakan suasana yang tenang.
Meskipun namanya Blue Lagoon, airnya seringkali berwarna hijau zamrud yang menakjubkan. Akses ke Blue Lagoon dicapai dengan memanjat tangga melewati bebatuan kapur bergerigi. Danau ini ideal bagi wisatawan yang mencari destinasi alam yang relatif belum terjamah dan bebas keramaian.
Aktivitas di Mahumalalang Lake
Meskipun suasananya tenang, ada banyak aktivitas menarik di Mahumalalang Lake. Berenang atau snorkeling ringan adalah aktivitas populer, di mana kejernihan air danau memungkinkan pengunjung melihat dasar danau yang berbatu.
Bagi pencari sensasi, terdapat beberapa titik cliff jumping alami di sekitar danau. Meskipun penting untuk memilih lokasi yang aman dan ketinggian yang moderat.
Mengapung atau menggunakan paddleboard juga merupakan cara yang baik untuk bersantai di permukaan danau sambil menikmati pemandangan. Lingkungan yang tenang dan udara bersih menjadikannya tempat yang ideal untuk meditasi ringan atau membaca buku.
Waktu Terbaik Mengunjungi Blue Lagoon
Musim kemarau, dari April hingga Oktober, adalah waktu terbaik untuk mengunjungi Mahumalalang Lake. Karena cuaca umumnya cerah dan laut lebih tenang, membuat perjalanan perahu lebih mulus dan aman.
Warna danau juga akan tampak lebih cerah dan menawan di bawah sinar matahari yang terang. Dianjurkan untuk menghindari musim hujan karena dapat membuat jalur trekking licin dan berbahaya, serta pemandangan danau mungkin tertutup kabut.
Untuk pengalaman yang lebih privat, kunjungan di luar liburan sekolah atau akhir tahun disarankan. Pagi hari adalah waktu terbaik untuk mengambil foto dengan pencahayaan alami yang sempurna. Manfaatkan juga waktu anda untuk mengeksplorasi lebih banyak lagi informasi terupdate lainnya hanya di ALL ABOUT SULAWESI TENGGARA.